Ancelotti: Laga seperti El Clasico Man City

Ancelotti: Laga Seolah takdir mempertemukan mereka, Real Madrid dan Manchester City kembali bersua di panggung Liga Champions. Carlo Ancelotti tak ragu menyebut laga ini sudah seperti El Clasico IDCJOKER. Bukan tanpa alasan, keduanya telah menjadi rival abadi di kompetisi paling bergengsi di Eropa ini.
Empat musim beruntun, mereka tak pernah absen saling jegal. Kali ini, bentrokan terjadi di babak play-off 16 besar musim 2024/2025. Sebelumnya, mereka kerap bertemu di semifinal dan perempat final. Madrid menang di tahun 2022 dan 2024, sementara City berjaya di 2023. Setiap pertemuan selalu menyuguhkan drama dan tensi tinggi. Pertandingan ini tak sekadar soal siapa yang lolos, tetapi juga soal harga diri sebagai raja Eropa.
Head-to-Head: Siapa Lebih Unggul?
Rekor pertemuan menunjukkan Madrid dan City sudah 12 kali bentrok di Liga Champions. Berikut statistiknya:
- Manchester City menang 4 kali
- Real Madrid menang 3 kali
- Lima pertandingan lainnya berakhir imbang
Statistik ini memperlihatkan duel yang begitu seimbang. Namun, Madrid masih punya keunggulan historis dengan 14 gelar Liga Champions, jauh di atas City yang baru mengangkat trofi pertama mereka pada tahun 2023. Kehebatan Madrid di kompetisi ini tak terbantahkan, tetapi City telah berkembang menjadi kekuatan baru yang siap menggeser dominasi Los Blancos.
Madrid vs City, El Clasico Eropa?
Ancelotti tidak asal bicara. Intensitas dan rivalitas yang terbangun dalam beberapa musim terakhir membuat duel Madrid vs City terasa seperti El Clasico yang baru. Biasanya, label ini hanya milik laga Madrid vs Barcelona. Namun, kini City muncul sebagai lawan berat yang selalu menghalangi langkah Madrid.
“Kami terlalu sering berjumpa dalam laga krusial. Rivalitas ini sudah seperti El Clasico,” ujar Ancelotti.
Bukan sekadar angka dan statistik, pertemuan ini selalu menghadirkan laga yang menegangkan. Madrid mengandalkan mental juara dan pengalaman panjang, sementara City membawa gaya permainan modern dan taktik presisi ala Pep Guardiola. Hasilnya? Duel klasik yang sarat gengsi.
Tak hanya itu, pertemuan ini juga menjadi ajang duel strategi antara Ancelotti dan Guardiola. Dua pelatih dengan filosofi berbeda tetapi sama-sama jenius. Ancelotti lebih pragmatis dan mengandalkan adaptasi permainan, sedangkan Guardiola bermain dengan gaya menyerang yang terstruktur. Siapa yang lebih unggul kali ini?
Ancelotti: Laga Madrid Pincang di Etihad
Namun, kali ini Madrid harus menghadapi tantangan besar saat bertandang ke Etihad Stadium, Rabu (12/2/2025) dini hari WIB. Los Blancos kehilangan banyak pilar utama di lini pertahanan:
- Dani Carvajal (cedera)
- Eder Militao (cedera)
- Antonio Rudiger (cedera)
- David Alaba (cedera)
Absennya bek-bek utama membuat lini pertahanan Madrid rapuh. Ini jelas menjadi tantangan besar bagi Ancelotti, apalagi di hadapan barisan serangan tajam City yang diperkuat Erling Haaland, Kevin De Bruyne, dan Phil Foden.
Haaland, yang menjadi mesin gol City, bisa menjadi ancaman utama. Madrid harus mencari cara untuk menahan agresivitas lini serang lawan tanpa kehadiran pemain bertahan terbaik mereka. Mungkinkah Ancelotti meracik strategi kejutan untuk meredam serangan City?
Ancelotti: Laga Mencari Harapan di Laga Tandang
Di atas kertas, City lebih diunggulkan. Namun, Madrid bukan tim yang mudah menyerah. Ada beberapa faktor yang bisa menjadi senjata bagi Los Blancos:
- Mental Juara – Madrid punya DNA Liga Champions yang sudah teruji.
- Jude Bellingham – Sang gelandang muda bisa menjadi pembeda dalam duel ini.
- Taktik Ancelotti – Pengalaman dan kecerdikan sang pelatih bisa menjadi faktor kunci.
- Vinicius Jr. dan Rodrygo – Kecepatan dua winger Madrid bisa jadi senjata melawan pertahanan tinggi City.
- Etihad Bukan Kutukan – Madrid pernah menang di sana, dan itu bisa menjadi motivasi.
Satu hal yang pasti, duel ini akan menjadi sajian utama di Liga Champions musim ini. Madrid akan mencoba mengganggu dominasi City di Etihad, sementara City ingin mengamankan keunggulan sebelum bertandang ke Santiago Bernabeu di leg kedua.
Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dalam “El Clasico Baru” ini? Satu kepastian, drama dan ketegangan akan selalu hadir. Kita nantikan siapa yang akan berjaya di panggung Eropa!