Coba ke Man City Buat Pelampiasan! Imbas Liverpool

Coba ke Sebagai pemimpin klasemen sementara, Liverpool datang ke Villa Park dengan satu misi: menang. Namun, yang mereka bawa pulang hanyalah satu poin. Kekecewaan jelas terasa, bukan hanya di wajah para pemain, tapi juga di hati para penggemar yang berharap lebih IDNSCORE.
Tapi inilah sepak bola. Satu laga belum menentukan segalanya. Dan di depan, raksasa lain sudah menanti. Manchester City.
Liverpool Tergelincir di Villa Park
Laga yang berlangsung pada Kamis (20/2/2025) dini hari WIB itu sejatinya berjalan sesuai rencana Liverpool. Mohamed Salah mencetak gol cepat, membakar harapan untuk tiga poin penuh. Tapi Villa bukan lawan yang mudah ditundukkan di kandangnya sendiri.
Dua gol balasan dari tuan rumah mengubah keadaan. Liverpool yang semula dominan justru kesulitan mengendalikan permainan. Villa bermain agresif, memanfaatkan serangan balik cepat yang membuat pertahanan The Reds kerepotan.
Namun, Liverpool tidak tinggal diam. Trent Alexander-Arnold, seperti biasa, hadir sebagai penyelamat. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti membawa The Reds kembali ke permainan, membuat skor 2-2.
Meski begitu, malam itu terasa seperti kesempatan yang terbuang. Ada satu momen yang bisa mengubah segalanya—tapi justru menjadi simbol kegagalan Liverpool. Darwin Nunez berdiri di depan gawang kosong setelah menerima umpan matang dari Dominik Szoboszlai. Satu sentuhan, seharusnya gol. Tapi yang terjadi? Tembakannya melambung. Kesempatan emas menguap begitu saja.
Kapten Virgil van Dijk tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
“Kami merasa ini seharusnya jadi tiga poin. Kami punya banyak peluang, tapi tak cukup tajam dalam penyelesaian,” ujarnya usai laga.
Hasil ini membuat Liverpool harus puas hanya dengan satu poin, yang tentu bukan hasil ideal dalam persaingan gelar juara.
Tak Ada Waktu Meratapi, City Sudah Menunggu
Di dunia sepak bola, tidak ada waktu untuk meratapi hasil buruk. Manchester City sudah menunggu.
Laga krusial ini akan digelar di Etihad Stadium, Minggu (23/2/2025) malam WIB. Liverpool harus mengalihkan fokus. Jika tak ingin kehilangan posisi di puncak klasemen, mereka harus segera bangkit.
Saat ini, Liverpool masih memimpin klasemen Liga Inggris dengan 61 poin dari 26 laga. Namun, keunggulan mereka belum cukup aman. Arsenal yang berada di posisi kedua mengintai dengan 53 poin.
Di saat seperti ini, setiap laga adalah final. Setiap poin bisa menentukan segalanya. Dan menghadapi City di kandang mereka? Itu bukan tugas mudah.
Coba ke Liverpool Harus Lebih Tajam di Etihad
Manchester City bukan Aston Villa. Mereka tidak akan memberi kesempatan kedua. Tim asuhan Pep Guardiola tahu betul bagaimana memanfaatkan celah sekecil apa pun.
Jika Liverpool ingin menang di Etihad, ada beberapa hal yang harus diperbaiki:
- Efisiensi Penyelesaian Akhir
Kesalahan Nunez di Villa Park tidak boleh terulang. Di hadapan City, satu peluang bisa menentukan hasil akhir.
- Mengatasi Serangan Balik Cepat
City punya pemain dengan kecepatan dan kecerdasan tinggi. Phil Foden dan Erling Haaland tak akan ragu menghukum pertahanan yang lengah.
- Konsentrasi Penuh Selama 90 Menit
City bukan tim yang bisa dikalahkan hanya dengan permainan bagus di satu babak. Mereka bisa mencetak gol kapan saja, dari siapa saja.
- Dominasi di Lini Tengah
Duel di lini tengah akan sangat menentukan. Dominik Szoboszlai dan Alexis Mac Allister harus mampu mengimbangi kreativitas Kevin De Bruyne dan Rodri.
Coba ke Bisakah Liverpool Bangkit?
Secara taktik, Liverpool memiliki senjata untuk mengalahkan City. Mohamed Salah, Luis Diaz, dan Darwin Nunez tetap menjadi ancaman besar jika mampu bermain efektif. Dan jangan lupakan Trent Alexander-Arnold yang bisa menciptakan peluang dari sisi mana pun.
Namun, sepak bola bukan hanya soal strategi. Ini juga soal mentalitas. Liverpool harus datang ke Etihad dengan satu keyakinan: mereka bisa menang.
City tentu akan tampil habis-habisan. Erling Haaland yang sedang dalam performa terbaiknya bisa menjadi ancaman serius bagi pertahanan Liverpool. Jika The Reds tak disiplin, mereka bisa pulang dengan tangan kosong.
Namun, di sisi lain, Liverpool punya catatan positif di laga-laga besar. Mereka tahu bagaimana menghadapi tekanan. Jika berhasil mengendalikan emosi dan bermain dengan ketajaman yang lebih baik, kemenangan bukan sesuatu yang mustahil.
Kekalahan bukan opsi. Hanya ada satu jalan—maju dan melawan.
Liverpool sudah kecewa di Villa Park. Kini, mereka siap melampiaskannya di Etihad.
Pertanyaannya, apakah City siap menahan badai ini?