Gila Maya Le Tissier tentang Jadi Kapten Manchester

Gila Maya Le Tissier tentang Jadi Kapten Manchester United di Usia 22
Maya Le Tissier, bek berusia 22 tahun yang kini menjabat sebagai kapten Manchester United, mengungkapkan perjalanan LGOACE luar biasanya yang membawanya ke posisi tersebut. “Gila,” ujarnya merujuk pada pencapaian ini. Meski masih muda, Le Tissier telah menunjukkan kualitas kepemimpinan yang luar biasa, terutama setelah timnya mencapai kemenangan internasional pertama musim ini tanpa terkalahkan.
Dalam lima pertandingan, ia memimpin tim meraih empat kemenangan dan satu hasil imbang. Setelah musim panas yang penuh dengan perubahan besar, termasuk kepergian sejumlah pemain terkenal seperti Mary Earps, Nikita Parris, dan kapten sebelumnya, Katie Zelem, Le Tissier melihat timnya sebagai sebuah unit yang baru.
“Ini adalah tempat yang sangat positif. Ada budaya yang berbeda dalam tim, dan kami terdiri dari banyak pemain muda,” katanya. Keenam pemain baru, termasuk pemain sayap Norwegia Celin Bizet yang direkrut dari Tottenham, diharapkan dapat membantu mengubah arah tim.
Kapten Muda Dengan Mimpi Besar: Le Tissier Bersinar di United
Le Tissier mengakui bahwa menjadi kapten di usia muda bukanlah sesuatu yang pernah ia bayangkan. Meskipun sempat merasa ragu setelah kepergian beberapa rekan setimnya, ia akhirnya dipilih oleh pelatih Marc Skinner untuk mengemban jabatan tersebut.
“Ketika dia melakukannya, saya sangat gembira,” ungkapnya. Le Tissier menyatakan bahwa perjalanan hidupnya dari Guernsey telah membentuknya menjadi pribadi yang lebih dewasa dan tangguh. Meskipun tumbuh di pulau kecil dengan banyak tantangan, ia menganggap semua itu sebagai bagian penting dalam hidupnya.
Le Tissier Bidik Piala Eropa, Motivasi Kembali Usai Kegagalan Piala Dunia
Dalam upayanya membangun tim, Le Tissier juga menyoroti peran rekan setimnya, Grace Clinton, yang telah kembali ke United setelah masa peminjaman yang sukses di Tottenham. Clinton telah mencetak tiga gol dalam empat pertandingan liga, dan Le Tissier yakin bahwa ia akan menjadi pemain kunci baik untuk United maupun tim nasional. Gila Maya Le Tissier
Sebagai bagian dari skuad yang bersiap menghadapi Jerman dalam pertandingan persahabatan di Wembley, Le Tissier merasa bersemangat untuk kembali ke panggung yang besar. Pertandingan ini merupakan ulangan final Kejuaraan Eropa 2022, di mana Le Tissier saat itu menyaksikan dari tribun sebagai penggemar.
Kini, ia berharap untuk memasuki skuad di Piala Eropa mendatang yang akan berlangsung di Swiss. Namun, perjalanan Le Tissier ke Piala Dunia 2023 di Australia tidak berjalan sesuai harapan.
Ia harus meninggalkan kamp sebelum turnamen dimulai, sebuah pengalaman yang ia akui sebagai “pahit manis.” “Itu sangat sulit, tetapi juga pengalaman penting,” katanya. Le Tissier bertekad untuk tidak membiarkan pengalaman itu menghentikannya dan akan terus berjuang untuk tempat di tim.
“Saya Akan Buktikan Diri”: Le Tissier Berkomitmen Tinggi
Le Tissier sadar bahwa untuk menjadi pemain kunci bagi timnas Inggris, ia harus terus meningkatkan performanya. “Saya jelas perlu meningkatkan permainan saya. Kami selalu dapat meningkatkan banyak hal, dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa musim ini untuk menempatkan diri saya di sana,” tegasnya.
Dengan dedikasi yang tinggi, ia berusaha memberikan yang terbaik di setiap pertandingan dan berkontribusi bagi tim. Melihat ke depan, Le Tissier merasa optimis tentang masa depan Manchester United. Menurut Tissier, dengan budaya baru dan semangat juang yang tinggi dia dan tim akan bisa meraih banyak kemenangan tak terduga di masa mendatang.