Kontroversi Gol ke Gawang Fiorentina Pertama Inter

0
Kontroversi Gol ke Gawang Fiorentina Pertama Inter

Kontroversi Gol Sebuah laga yang semestinya berjalan seperti biasa berubah menjadi panggung kontroversi. Inter Milan menghadapi Fiorentina di Giuseppe Meazza, Selasa (11/2/2025) dini hari WIB dalam lanjutan Serie A Italia IDCJOKER. Skor akhir memang mencatat kemenangan 2-1 bagi tuan rumah, tetapi pembicaraan tak berhenti di angka.

Gol pertama Inter yang tercipta pada menit ke-28 bukan hanya sekadar angka di papan skor. Marin Pongracic mencetak gol bunuh diri setelah bola sepak pojok yang sebelumnya diklaim milik Lautaro Martinez. Namun, perdebatan panas meletus. Apakah sepak pojok itu memang sah?

Kontroversi Gol Awal Mula Kontroversi: Bola Keluar atau Tidak?

  1. Momen Kritis di Pinggir Lapangan

Semua berawal dari usaha Alessandro Bastoni yang berusaha mempertahankan bola sebelum melewati garis belakang. Tayangan ulang memperlihatkan bola nyaris atau mungkin bahkan sudah keluar sebelum akhirnya dibuang oleh pemain Fiorentina, yang justru menghasilkan sepak pojok bagi Inter.

Tapi benarkah bola belum keluar sepenuhnya? Itulah pertanyaan yang terus menggema. Fiorentina, terutama sang pelatih Raffaele Palladino, tak terima dengan keputusan wasit. Mereka yakin bola sudah melewati garis sebelum Bastoni menyentuhnya.

  1. Keterbatasan Teknologi Garis Gawang

Di era sepak bola modern, teknologi menjadi hakim yang tak terbantahkan. Namun, ada celah besar dalam sistem ini. Teknologi garis gawang memang mampu menentukan apakah bola sudah masuk ke gawang atau belum, tapi tidak untuk menentukan apakah bola sudah keluar di sisi lapangan.

Keputusan tetap berada di tangan wasit dan hakim garis. Fiorentina merasa dirugikan, Inter mengambil keuntungan, dan dunia sepak bola kembali dihadapkan pada pertanyaan lama: sampai kapan keputusan sepenting ini hanya bergantung pada pandangan manusia?

  1. VAR yang Terbatas

VAR (Video Assistant Referee) hadir sebagai solusi bagi keputusan krusial. Namun, aturan tetaplah aturan. VAR hanya boleh digunakan untuk:

  • Gol sah atau tidak
  • Penalti atau bukan
  • Pelanggaran kartu merah langsung
  • Kesalahan identitas pemain dalam hukuman

Dan bola keluar? Itu di luar jangkauan. Wasit tak bisa mengandalkan VAR dalam situasi seperti ini, membuat keputusan tetap berdasarkan pengamatan langsung.

Kontroversi Gol Kemarahan Fiorentina dan Seruan Perubahan

Pelatih Fiorentina, Raffaele Palladino, tak bisa menyembunyikan kekesalannya.

“Kami bermain melawan tim besar, tapi hari ini kami juga melawan keputusan yang merugikan. Jika teknologi ada, mengapa tidak digunakan dengan lebih adil?”

Palladino dengan tegas meminta adanya pengembangan teknologi VAR agar dapat mencakup lebih banyak aspek permainan. Kejadian ini, menurutnya, bukan sekadar kesalahan kecil, melainkan keputusan yang bisa menentukan jalannya musim.

Babak Kedua: Inter Menang, Tapi Isu Belum Reda

Setelah drama di babak pertama, Fiorentina sempat menyamakan kedudukan melalui penalti Rolando Mandragora. Namun, Inter tak tinggal diam. Marko Arnautovic mencetak gol kemenangan, memastikan tiga poin untuk Nerazzurri.

Dengan kemenangan ini, Inter Milan semakin kokoh di puncak klasemen. Sementara itu, Fiorentina harus menerima kenyataan pahit, pulang dengan tangan hampa dan amarah yang belum surut.

Kesimpulan: Sepak Bola dan Ketidakpastian

Sepak bola selalu menjadi permainan yang penuh gairah, tetapi juga tak luput dari ketidakpastian. Ketika teknologi seharusnya menjadi solusi, justru sering kali ia meninggalkan celah yang menciptakan kontroversi.

Kasus ini bukan yang pertama, dan pasti bukan yang terakhir. Kini pertanyaannya, apakah sepak bola akan tetap membiarkan keputusan besar diambil hanya berdasarkan pengamatan manusia? Atau akan ada perubahan yang bisa mencegah kejadian serupa terulang?

Pendukung sepak bola, khususnya Fiorentina, mungkin merasa keadilan telah dipermainkan. Namun bagi Inter, kemenangan tetaplah kemenangan.

Bagaimana menurut Anda? Sudah saatnya teknologi dalam sepak bola diperluas atau cukup seperti ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *