Malen Ngambek! Emery di ke Liga Champions

Malen Ngambek Aston Villa bergerak agresif di bursa transfer musim dingin. Lima nama baru didatangkan untuk memperkuat skuad. Mereka bukan sembarang pemain. Donyell Malen, Andres Garcia, Axel Disasi, Marcus Rashford, dan Marco Asensio—semuanya punya pengalaman dan kualitas yang tak bisa diremehkan IDCJOKER.
Namun, di panggung Liga Champions, aturan tak bisa ditawar. Villa hanya boleh mendaftarkan tiga pemain baru. Dan pilihan Emery jatuh kepada Axel Disasi, Marcus Rashford, dan Marco Asensio.
Dampaknya? Malen tersisih. Pemain Belanda yang didatangkan dengan mahar 25 juta euro ini harus menerima kenyataan pahit: namanya tak masuk dalam daftar Liga Champions Aston Villa.
Malen Kecewa, Rashford Dipilih
Bagi Malen, keputusan ini mengejutkan. Tak hanya mahal, ia juga punya rekam jejak cemerlang di Liga Champions. Musim lalu, ia membantu Borussia Dortmund melaju hingga final.
Namun, bagi Emery, ada pertimbangan lain. Rashford dianggap lebih fleksibel dan tajam di lini serang.
Pemain jebolan akademi Manchester United ini punya segudang pengalaman di panggung Eropa. Kecepatannya, kemampuannya membaca ruang, dan mentalitasnya dalam laga besar jadi alasan utama mengapa Emery memilihnya ketimbang Malen.
Dan bukan hanya Rashford. Asensio pun lebih berpengalaman di kompetisi ini. Mantan bintang Real Madrid itu punya koleksi tiga gelar Liga Champions, sesuatu yang tak dimiliki Malen. Sementara itu, Disasi dipilih untuk memperkuat lini belakang.
Sumber internal klub menyebut Malen sempat marah dan frustrasi setelah mengetahui keputusan ini. Keinginannya untuk tampil di Liga Champions harus ditunda, dan itu bukan sesuatu yang mudah diterima oleh pemain sekelas dirinya.
Malen Ngambek Emery Punya Alasan, Malen Harus Menerima
Tak butuh waktu lama, kekecewaan Malen terdengar ke berbagai penjuru. Namun, Emery bukan pelatih yang membiarkan situasi memburuk. Ia langsung berbicara empat mata dengan Malen.
“Aturan membatasi kami hanya bisa mendaftarkan tiga pemain. Saya mengerti kekecewaannya, tetapi dia tetap bagian dari rencana besar kami,” kata Emery dalam konferensi pers.
Emery juga menjelaskan bahwa keputusan ini lebih berdasarkan kebutuhan taktis dan pengalaman di kompetisi besar. Rashford dan Asensio, dengan jam terbang lebih tinggi, dianggap lebih siap untuk langsung berkontribusi di Liga Champions.
Malen tak akan tersisih sepenuhnya. Ia tetap jadi pemain kunci Villa di Liga Inggris dan kompetisi domestik lainnya. Namun, Liga Champions? Tidak kali ini.
Malen Ngambek Masa Depan Malen di Aston Villa
Tak masuknya Malen ke Liga Champions bukan akhir segalanya. Justru, ini bisa menjadi bahan bakar bagi Malen untuk membuktikan dirinya.
Jika ia mampu bersinar di Liga Inggris dan ajang lainnya, bukan tak mungkin musim depan namanya akan ada di daftar utama Aston Villa di Liga Champions.
Selain itu, Emery telah berjanji bahwa Malen tetap memiliki peran penting dalam strategi tim. Dengan performa yang impresif di kompetisi domestik, ia bisa membuktikan bahwa keputusan ini mungkin saja keliru.
Tekanan sekarang ada di pundak Malen. Akankah ia menjadikan ini sebagai motivasi atau justru membiarkan kekecewaan menghambat performanya?
Satu hal yang pasti: Liga Champions mungkin tak jadi panggungnya musim ini, tetapi Malen masih punya waktu untuk menulis kisahnya sendiri.