Minimnya Produktivitas Gol Lamine Yamal Tuai Kritikan

0
Minimnya Produktivitas Gol Lamine Yamal Tuai Kritikan

Minimnya Produktivitas Lamine Yamal menjadi pemain muda Barcelona yang naik daun bahkan ia diakusi sebagai salah satu yan terbaik di dunia. Usia Yamal saat ini masih 17 tahun dan memiliki potensi besar untuk jadi pemain bintang di masa depan IDCWIN88.

Masih ada waktu bagi Yamal untuk memperbaiki performanya di tiap pertandingan. Namun sayangnya belakangan ini sang pemain kerap jadi perbincangan karena berkurangnya produktivitas dalam mencetakkan gol.

Di Liga Spanyol, Barcelona sedang dalam performa terbaik bahkan bisa menjadi juara La Liga musim ini. Sayang sekali Yamal sebagai pemain mudanya justru tidak gacor seperti saat Barcelona di masa keterpurukan.

Kontribusi Pemain

Ini bukan berarti performa Yamal buruk. Hanya saja jika dibandingkan dengan performanya terdahulu, saat ini Yamal mengalami penurunan performa. Sejak Oktober lalu, produksi gol Yamal hampir tidak ada. Itu juga terjadi di Copa del Rey.

Legenda AS Roma dan Seria A ikut mengomentari Yamal selaku pemain handal Liga Spanyol.  Ia adalah Francesco Totti yang juga tahu bagaimana beratnya persaingan di lapangan terutama dalam hal mencetakkan gol.

Yamal adalah pemain yang sangat berbakat menurut Totti namun produksi golnya masih sangat kurang jika melihat peluang besar dalam dirinya. Nama Yamal tentunya sudah tidak asing lagi di telinga penggemar bola terutama bagi para penggemar Barcelona.

Meski banyak menjadi pembicaraan mengenai paceklik golnya, Yamal sejatinya sudah mencetak banyak gol untuk Barcelona. Jumlah gol yang dicetak Yamal yakni 11 gol, jumlah tersebut cukup fantastis untuk pemain muda yang usianya masih 17 tahun.

Minimnya Produktivitas Kontribusi Pemain Tidak Diukur dari Jumlah Gol

Kontribusi untuk tim bukan hanya diukur dengan jumlah gol menurut pelatih Barcelona, Hansi Flick. Pernyataan tersebut setidaknya membela kehadiran Yamal di Barcelona untuk saat ini. Flick yakin seiring perkembangannya, Yamal akan menjadi pemain bintang.

Jumlah gol yang dicetak Yamal tentunya tidak sedikit, ia juga berkesempatan untuk belajar dengan pemain seniornya. Di era Flick, kombinasi pemain senior dan junior bisa berkolaborasi dengan baik hingga menghantarkan Barcelona ke puncak klasemen sementara.

Robert Lewandowski bisa menjadi contoh untuk Yamal karena ia sudah tidak bisa lagi melihat bagaimana performa Lionel Messi. Sejak dahulu Yamal ingin bisa bermain dengan Messi atau setidaknya mencontoh bagaimana cara Messi menguasai bola di lapangan.

Hampir semua pemain Barcelona telah terlibat gol. Nama pencetak gol memang satu, akan tetapi dalam satu gol melibatkan kontribusi banyak pemain termasuk pemain yang mencetakkan assist atau umpan. Bahkan untuk saat ini Barcelona sudah punya 12 pemain yang terlibat banyak assist.

Nama Yamal masuk dalam kategori pemain pencetak banyak umpan yang akhirnya menjadi gol. Untuk itulah, Flick tidak terlalu mempermasalahkan jumlah gol Yamal karena meski tidak mencetak gol beberapa laga terakhir tapi ia punya kontribusi besar.

Minimnya Produktivitas Pembangunan Karakter Yamal

Karena usia Yamal masih 17 tahun maka usia tersebut masih dalam fase pembangunan karakter. Mental pemain muda perlu dibentuk mengingat sepak bola adalah pertandingan yang membutuhkan kekuatan fisik dan mental.

Bukan hanya Flick yang memberi dukungan untuk Yamal namun para pemain serta pengalaman akan jadi guru terbaiknya. Banyak klub yang sudah mengincar Yamal jika sewaktu-waktu Barcelona membuangnya. Akan tetapi Barcelona tentu akan menimbang dua kali jika harus kehilangan pemain muda berbakat seperti Yamal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *