Pemimpin Kedua dengan Poin Paling Sedikit dalam 22 Tahun

Pemimpin Kedua FC Barcelona saat ini memimpin klasemen Liga Spanyol dengan 57 poin setelah 26 pertandingan. Meskipun berada di puncak, jumlah poin yang mereka miliki adalah yang terendah kedua bagi pemimpin klasemen pada titik tersebut dalam 22 tahun terakhir IDCASH88. Hanya Real Madrid pada musim 2019-2020 yang memiliki poin lebih sedikit pada tahap yang sama, dengan 56 poin.
Ketegangan dalam perebutan gelar juara La Liga musim ini semakin terasa, dengan Barcelona hanya unggul satu poin dari Atletico Madrid yang berada di posisi kedua, dan Real Madrid yang mengejar di posisi ketiga dengan 54 poin. Hal ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di papan atas kompetisi musim ini, sebuah situasi yang mirip dengan beberapa musim sebelumnya.
Pemimpin Kedua Musim-Musim Sebelumnya dengan Pemimpin yang Memiliki Poin Lebih Sedikit
Jika melihat ke belakang, ada beberapa musim di mana tim pemimpin klasemen memiliki poin yang sangat rendah pada titik ini, namun tetap berhasil merebut gelar juara di akhir musim. Misalnya, pada musim 2000-2001, Real Madrid memimpin dengan hanya 56 poin setelah 26 pertandingan.
Meskipun begitu, mereka mampu mengonversi keunggulan itu untuk meraih gelar juara di akhir musim. Hal yang sama terjadi pada musim 2002-2003, di mana Real Madrid hanya memiliki 54 poin di puncak klasemen, tetapi akhirnya menjadi juara.
Poin terendah yang tercatat pada fase ini adalah milik Valencia pada musim 2001-2002, dengan hanya 44 poin setelah 26 pertandingan. Meskipun jumlah poin mereka rendah, Valencia tetap berhasil meraih gelar La Liga, sebuah prestasi yang menunjukkan betapa kompetitifnya La Liga saat itu.
Ketatnya Persaingan Musim 2024/25
Kembali ke musim ini, Barcelona memimpin dengan 57 poin, yang lebih rendah dibandingkan dengan banyak musim sebelumnya di mana pemimpin klasemen sudah mengumpulkan lebih dari 60 poin setelah 26 pertandingan. Meskipun demikian, Barcelona saat ini berada dalam posisi cukup kuat, meskipun persaingan sangat ketat. Atletico Madrid dan Real Madrid yang hanya tertinggal satu dan tiga poin, masing-masing, menunjukkan bahwa gelar juara masih jauh dari pasti.
Menurut pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, perebutan gelar juara tidak akan terjawab sampai pertandingan terakhir, dan dia memperingatkan bahwa tim mana pun bisa saja tersandung jika mereka tidak fokus.
Sebaliknya, Hansi Flick, pelatih Bayern Munich yang saat ini juga menjadi salah satu pengamat ketatnya kompetisi La Liga, mengungkapkan bahwa dia lebih memilih untuk melihat pertandingan demi pertandingan, mengingat ketidakpastian yang terjadi.
Pemimpin Kedua Sejarah Menunjukkan Kompetitifnya La Liga
Jika melihat sejarah La Liga dalam dua dekade terakhir, beberapa musim menunjukkan bahwa tim pemimpin klasemen pada titik ini memiliki peluang besar untuk menjadi juara meskipun memiliki jumlah poin yang relatif sedikit. Misalnya, pada musim 2007-2008, Barcelona memimpin dengan hanya 59 poin, tetapi gelar juara pada akhirnya jatuh ke tangan Real Madrid. Sementara itu, pada musim 2019-2020, meskipun Real Madrid hanya memiliki 56 poin setelah 26 pertandingan, mereka berhasil mempertahankan keunggulan tersebut hingga akhir dan meraih gelar.
Namun, tidak semua cerita berakhir dengan kemenangan untuk pemimpin klasemen dengan poin rendah. Pada musim 2022-2023, Real Madrid, meskipun berada di posisi pertama dengan 59 poin, akhirnya harus menyerahkan gelar kepada Barcelona yang tampil lebih konsisten. Demikian juga, pada musim 2006-2007, Barcelona yang memimpin dengan 50 poin harus merelakan gelar juara jatuh ke tangan Real Madrid.
FC Barcelona saat ini memimpin La Liga dengan 57 poin, jumlah yang cukup rendah dalam konteks persaingan di papan atas dalam dua dekade terakhir. Meskipun demikian, sejarah menunjukkan bahwa dalam beberapa musim sebelumnya, tim yang memimpin dengan poin serupa tetap mampu mempertahankan gelar juara hingga akhir musim.