Perebutan Lima Tempat di Liga Champions

Perebutan Lima Musim ini, persaingan menuju Liga Champions UEFA (UCL) semakin sengit, dengan dua liga besar, Liga Premier Inggris dan La Liga Spanyol, mendominasi perburuan tempat tambahan yang akan diberikan musim depan LGODEWA. Keberhasilan tim-tim di Eropa pada musim ini akan mempengaruhi lokasi di kompetisi bergengsi ini, yang tidak hanya bergantung pada performa individu klub, tetapi juga pada kinerja kolektif liga.
Pada musim lalu, Bundesliga Jerman dan Serie A Italia berhasil meraih hadiah tempat tambahan di Liga Champions, setelah menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan liga-liga lain seperti Inggris, Prancis, dan Spanyol. Kini, dengan babak sistem gugur Liga Champions, Liga Europa UEFA (UEL), dan Liga Konferensi UEFA (UCoL) sudah berjalan, kita mulai mendapatkan gambaran jelas siapa saja yang berpeluang meraih kesempatan tersebut.
Bagaimana Cara Kerja Sistem Ini?
Sistem yang diterapkan didasarkan pada koefisien kolektif masing-masing liga, yang dihitung berdasarkan kinerja klub-klub di kompetisi Eropa. Dua liga dengan koefisien rata-rata terbaik akan memperoleh satu tempat ekstra di Liga Champions pada musim berikutnya.
Koefisien ini dihitung dengan cara menjumlahkan poin yang diperoleh semua klub dari sebuah liga di ajang Eropa, lalu membaginya dengan jumlah klub yang dimiliki liga tersebut. Misalnya, jika sebuah liga memiliki 60 poin koefisien dan tujuh tim yang berkompetisi di Eropa, maka koefisien rata-rata liga tersebut adalah 8,571 (60/7). Poin ini mengukur kualitas dan daya saing liga di tingkat Eropa, dan tentu saja, semakin banyak tim yang sukses di kompetisi Eropa, semakin tinggi pula koefisien liga tersebut.
Untuk musim ini, jika sebuah liga memiliki tujuh tempat di Eropa, maka dengan adanya satu tempat tambahan, liga tersebut akan memiliki delapan wakil di Liga Champions. Contohnya, jika Liga Premier Inggris menempati posisi lima besar di koefisien rata-rata, maka tim kelima di klasemen akhir Liga Inggris akan mendapatkan kesempatan berlaga di UCL musim depan.
Perebutan Lima Mengapa Kemenangan Tidak Lebih Berharga di Liga Champions?
Dalam sistem ini, kemenangan di kompetisi Eropa memang tidak memiliki bobot yang lebih besar daripada kemenangan di liga domestik. Koefisien ini dirancang untuk menilai kekuatan liga secara keseluruhan, bukan hanya berdasarkan kinerja satu klub. Itu sebabnya, meskipun ada klub yang tampil mengesankan di Liga Champions, kemenangan mereka tidak serta merta memberikan keuntungan lebih bagi liga mereka untuk memperoleh tempat ekstra.
Namun, sistem ini tetap memberikan bobot lebih pada klub yang berkompetisi di Liga Champions dibandingkan Liga Konferensi Eropa (UCoL), mengingat klub UCL bertanding lebih banyak di fase grup.
Perebutan Lima Persaingan Ketat Antara Liga-Liga Teratas
Melihat lima musim terakhir, hampir selalu ada dua liga besar yang mendominasi perebutan tempat ekstra. Liga Premier Inggris dan La Liga Spanyol hampir selalu berhasil menempati posisi dua teratas dalam hal koefisien rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa liga-liga dengan banyak tim kuat dan tampil konsisten di Eropa memiliki peluang lebih besar untuk memperoleh tempat tambahan di Liga Champions.
Berikut adalah koefisien liga besar per 4 Maret 2025:
Inggris – 21.464 (6/7 tim masih aktif)
Spanyol – 19.321 (6/7 tim masih aktif)
Italia – 18.187 (4/8 tim masih aktif)
Jerman – 16.171 (4/8 tim masih aktif)
Portugal – 16.050 (2/5 tim masih aktif)
Belgia – 15.250 (3/5 tim masih aktif)
Prancis – 15.000 (3/7 tim masih aktif)
Belanda – 14.750 (4/6 tim masih aktif)
Yunani – 11.687 (2/4 tim masih aktif)
Republik Ceko – 10.350 (1/5 tim masih aktif)
Angka dalam tanda kurung menunjukkan jumlah tim yang masih berlaga di kompetisi Eropa. Misalnya, dari tujuh tim Inggris yang berkompetisi, enam tim masih aktif berjuang di berbagai ajang Eropa.
Dengan sistem koefisien yang terus memprioritaskan kualitas liga secara keseluruhan, perburuan tempat ekstra di Liga Champions musim depan semakin menarik. Liga Premier Inggris dan La Liga Spanyol tetap menjadi favorit utama untuk mengamankan dua tempat tambahan, tetapi Italia dan Jerman juga tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dalam beberapa pekan ke depan, hasil-hasil di babak gugur UCL dan Liga Europa akan menentukan siapa yang berhak memperkuat posisi mereka dalam persaingan ini.