Real Zaragoza Usir Talent Scouting Barcelona

Real Zaragoza Dalam sebuah kejadian mengejutkan, Real Zaragoza memutuskan untuk mengusir Jon Andoni Goikoetxea, seorang pencari bakat dan mantan pemain FC Barcelona, dari Sports City mereka saat sedang menyaksikan pertandingan kategori U12 IDCASH88. Insiden ini terungkap melalui laporan yang diterbitkan oleh surat kabar Heraldo yang berbasis di ibu kota Aragon.
Keputusan ini menyoroti kebijakan ketat yang diterapkan oleh Real Zaragoza dalam melindungi akademi muda mereka. Klub Zaragoza terkenal dengan pengelolaan akademi yang fokus pada pengembangan pemain muda, telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk mencegah para pemain muda berbakat pindah ke klub-klub besar, seperti Barcelona. Dalam tujuh tahun terakhir, lebih dari 30 pemain muda Zaragoza telah pindah ke klub-klub besar lainnya, dan klub kini merasa perlu mengambil langkah tegas untuk menghentikan “pelarian” tersebut.
Sebagai bagian dari kebijakan ini, Real Zaragoza kini melarang pencari bakat dari klub-klub besar, seperti Barcelona, untuk memasuki fasilitas latihan mereka. Langkah ini mencerminkan ketegasan klub dalam mengontrol proses perekrutan pemain muda mereka, yang selama ini menjadi perhatian mereka, terutama mengingat besarnya potensi kerugian yang timbul akibat kehilangan pemain berbakat mereka.
Kerugian Akibat Kepindahan Pemain Muda ke Klub Besar, Mendorong Zaragoza Perketat Kontrol Akademi
Salah satu alasan utama di balik kebijakan ini adalah kerugian yang dialami klub akibat banyaknya pemain muda berbakat yang pindah ke klub-klub lain, yang menyisakan Zaragoza tanpa pilihan selain memperketat kontrol terhadap akademinya. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat sejumlah kejadian di mana pemain-pemain muda yang menjanjikan meninggalkan Zaragoza untuk bergabung dengan raksasa Spanyol, Barcelona.
Insiden terakhir yang mengundang perhatian, adalah pindahnya dua pemain muda Zaragoza, Gorka Buil dan Samuel Borniquel, ke Barcelona pada musim panas lalu. Kedua pemain berusia 15 tahun tersebut diketahui meninggalkan Zaragoza meskipun klub sebelumnya telah berusaha keras untuk mempertahankan mereka.
Menurut laporan Heraldo, Real Zaragoza bahkan telah memulai proses hukum untuk menuntut orang tua kedua pemain tersebut dengan jumlah yang mencapai satu juta euro. Klub mengklaim bahwa orang tua kedua pemain tersebut melanggar komitmen tertulis yang dibuat saat mereka masih berada di akademi Zaragoza. Hal ini berkaitan dengan peraturan hukum yang melarang penandatanganan kontrak profesional dengan pemain di bawah usia 16 tahun, meskipun kontrak dapat dibuat dengan orang tua atau wali pemain tersebut.
Lindungi Akademi Muda dari Persaingan Ketat Klub Besar
Namun, kebijakan keras Zaragoza bukan hanya soal pelarangan pencari bakat dari Barcelona. Klub ini juga membuat keputusan tegas dalam menangani pemain-pemain yang tidak berkomitmen pada kontrak mereka.
Baru-baru ini, empat pemain bintang dari akademi Zaragoza tidak dipanggil untuk pertandingan perempat final melawan Malaga karena mereka tidak menanggapi tawaran pembaruan kontrak yang telah dikirimkan kepada mereka lebih dari dua bulan sebelumnya. Keempat pemain tersebut, Sergio Beltrán ‘Ratón’, Dennis Rufo, Jorge Lambea, dan Pablo Lambea—terhubung dengan Bahía Internacional, sebuah agensi yang kini juga dilarang memasuki Sports City.
Insiden ini menambah deretan kebijakan ketat yang diambil oleh dalam menghadapi ketatnya persaingan di dunia sepak bola Spanyol. Dengan pendekatan tegas, klub berharap dapat melindungi aset berharga mereka dan memastikan bahwa akademi muda mereka tetap menjadi salah satu yang terbaik di Spanyol, meskipun menghadapi godaan dari klub-klub besar yang selalu mencari pemain muda berbakat untuk masa depan mereka.
Dengan kebijakan ini, berusaha untuk menegaskan kembali otoritasnya dalam dunia akademi sepak bola dan memperingatkan bahwa mereka tidak akan membiarkan kebijakan perekrutan pemain muda yang tidak sah mengancam masa depan mereka.