Shin Tae-yong Jorjoran ke Timnas, Profesionalisme atau Peduli?

0
Shin Tae-yong Jorjoran ke Timnas, Profesionalisme atau Peduli?

Shin Tae-yong Suksesnya Timnas Indonesia akhir-akhir ini membawa mereka ke putaran ketiga Piala Dunia Zona Asia, dua pertandingan akan diselenggarakan September ini.

Keberhasilan itu tidak terlepas dari sosok yang belakangan jadi perbincangan masyarakat Indonesia, yakni sang pelatih, Shin Tae-yong. Mampu membawa Indonesia cukup jauh dalam helatan besar ini, berikut adalah informasi tentang sang pelatih.

Mengenal Coach Shin

Berkewarganegaraan Korea Selatan, ia lahir tahun 1970 di daerah Yeongdeok. Merupakan mantan gelandang tim nasional Korea di tahun 1997 dan kini meniti karirnya sebagai pelatih.

Ia pula orang yang mencatatkan namanya sebagai juara Liga Champions AFC sebagai pemain dan pelatih. Dia meraih kemenangan sebagai pemain pada 1955, sedangkan ketika sudah jadi pelatih didapatkan bersama klub Seongnam Ilhwa Chunma tahun 2010.

STY juga pernah membawa Korea ke Piala Dunia pada tahun 2018 lalu, sebelum menjadi pelatih seperti sekarang. Saat itu Korea Selatan berhasil mengalahkan Jerman 2-0. 

Hal itu pulalah yang menjadi alasan PSSI memilih Shin Tae-yong sebagai pelatih Indonesia di tahun 2019. PSSI berharap STY bisa melakukan  hal yang sama pada Timnas Indonesia, dan harapan itu kini mulai terlihat. Bahkan di timnas kelompok umur tertentu.

Perubahan gemilang di era STY

Mengutip laman berita Korea, awal melatih Timnas banyak hal yang membuat pelatih  itu merasa aneh LGODEWA

Selain kebiasaan baik para pemain muslim yang harus menjalankan ibadah sholat, ada juga hal buruknya. Kebiasaan makan para pemain menjadi hal utama yang disadari, karena ternyata masih banyak pemain yang memakan gorengan yang berbumbu. 

Selain itu, kurangnya disiplin waktu membuat Shin Tae-yong merasakan culture shock. Di Korea, pemain akan datang 2-3 menit sebelum waktunya latihan. 

Sedangkan di Indonesia pemain datang 10-15 menit lebih telat dari waktu yang ditentukan. STY merasa pemain Indonesia terlalu santai. Hal ini pulalah yang ingin STY yang ubah, agar pemain lebih fit dan lebih disiplin. 

Terbukti dalam waktu 1-2 tahun saja, kedisiplinan yang ia terapkan sudah membuahkan hasil. Selain kondisi fisik dan disiplin yang baik, STY pun melatih dari segi teknis dan juga mental para pemain. 

Terutama untuk menghadapi tim yg penuh dengan tipu daya yang memancing emosi, sehingga para pemain tidak mudah hilang fokus.

Hasil dari kepelatihannya sekarang pun sudah terlihat dan diterapkan pelatih timnas kelompok umur, Nova Arianto.

Prestasi yang sudah didapatkan setelah dilatih STY

Seperti dibahas sebelumnya, Indonesia kini berada di putaran ketiga Piala Dunia Zona Asia dan menjadi satu-satunya wakil dari ASEAN.

Itu adalah hasil yang tidak diduga sebelumnya, dengan lolosnya Indonesia ke putaran ketiga Piala Dunia zona Asia, Indonesia pun sudah dipastikan mendapatkan langsung tiket untuk Piala Asia 2027. 

Di perempatfinal Piala Asia U-23 kemarin pun Indonesia berhasil mengalahkan Korea Selatan. Dengan menahan imbang Korea hingga perpanjangan waktu dan melakukan adu penalti dengan hasil 11-10. 

Indonesia akhirnya memenangkan pertandingan dan melaju ke semifinal, yang diketahui bahwa itu tidak ada dalam target yang disodorkan PSSI.

Tak hanya itu, sebenarnya masih banyak lagi pencapaian timnas Indonesia bersama Shin Tae- Yong. Misalnya saja menjadi Runner-up AFF 2020 dan Runner Up AFF U-23.

Atas pencapaian tersebut, Shin Tae-yong diberikan Golden Visa oleh Presiden Jokowi dengan harap kedepannya Timnas Indonesia akan menjadi lebih baik dan lolos ke Piala Dunia 2026.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *