Drama di Bergamo Celtic Selamatkan Satu Poin

Drama di Bergamo Celtic Selamatkan Satu Poin dari Cengkeraman Atalanta

Celtic berhasil menahan Atalanta dalam pertandingan yang mendebarkan di Liga Champions, meraih satu poin LIGALGO yang sangat berharga di Italia utara. Tidak ada alasan bagi Celtic untuk merasa malu atas perayaan mereka setelah hasil imbang ini, mengingat performa tim yang sangat mengesankan, terutama setelah pengalaman menyakitkan saat dibantai 7-1 oleh Borussia Dortmund di pertandingaan sebelumnya. 

Kini, tim asuhan Brendan Rodgers menunjukkan ketangguhan dan kebangkitan yang luar biasa. Celtic mengandalkan pertahanan yang disiplin dan ketenangan saat menguasai bola, mampu menahan gempuran Atalanta yang dikenal sebagai tim ofensif. 

Atalanta menciptakan 25 tembakan ke gawang, namun ketangguhan lini belakang Celtic yang diperkuat oleh Liam Scales dan Auston Trusty membuat peluang-peluang tersebut tidak membuahkan hasil. Bahkan, tampaknya Atalanta kehabisan ide dan frustrasi saat mendekati akhir pertandingan. 

“Kami bermain sangat baik dalam bertahan. Ini adalah malam yang benar-benar meningkatkan kepercayaan diri tim,” kata Rodgers. Empat poin dari tiga pertandingan di grup ini kini terasa sebagai hasil yang sangat positif, terutama mengingat kualitas lawan yang dihadapi Celtic.

Pertempuran Sengit di Bergamo: Celtic dan Atalanta Saling Serang

Meskipun Celtic tampak solid dalam pertahanan, Atalanta tetap memiliki beberapa peluang emas. Pada babak pertama, Mario Pasalic hampir membuka skor, tetapi tembakannya justru mengenai kaki Kasper Schmeichel, kiper Celtic. 

Alistair Johnston juga berhasil menggagalkan upaya Ademola Lookman, sementara sundulan Mateo Retegui yang mengancam berhasil ditangkap Schmeichel. Pertandingan ini terasa seperti sebuah duel antara ketahanan Celtic dan determinasi Atalanta. Celtic juga tidak sepenuhnya defensif. 

Mereka sempat mengancam lewat serangan balik, dengan Alex Valle hampir mencetak gol pembuka di awal babak kedua, tetapi tembakannya melambung di atas gawang. Setiap peluang yang ada menciptakan ketegangan di tribun, dan baik Celtic maupun Atalanta tahu betapa pentingnya hasil pertandingan ini.

Detik-Detik Menegangkan di Bergamo, Celtic Selamatkan Satu Poin

Kepelatihan Gian Piero Gasperini di Atalanta menjadi sorotan. Keputusan untuk menarik keluar Mateo Retegui, pencetak gol terbanyak di Serie A, menuai kritik, terutama ketika timnya membutuhkan kreativitas di lini depan. Sementara itu, Rodgers melakukan pergantian yang cerdas dengan memasukkan Kyogo Furuhashi untuk menambah daya serang Celtic. 

Pergerakan Furuhashi mengkhawatirkan pertahanan Atalanta, dan menjelang akhir pertandingan, Celtic berusaha mempertahankan hasil imbang yang sangat berarti ini. Dengan waktu yang semakin menipis, Celtic harus menunjukkan ketahanan mental dan fisik yang tinggi. Atalanta terus berusaha menekan, tetapi Celtic mampu bertahan dengan baik.  Drama di Bergamo Celtic

Sundulan Hien yang melambung di atas mistar gawang di waktu tambahan menandai usaha terakhir Atalanta untuk meraih kemenangan. Saat peluit panjang berbunyi, kegembiraan terpancar dari wajah para pemain Celtic, satu poin yang diraih di luar rumah adalah hasil yang tidak bisa dianggap remeh.

Celtic Imbangi Atalanta dan Raih Poin Berharga di Liga Champions

Kegembiraan para pemain Celtic di lapangan mencerminkan pentingnya hasil ini bagi tim. Schmeichel, yang tampil gemilang di bawah mistar, menyatakan, “Kami mengambil pendekatan praktis, dan itu sangat efektif.” Poin berharga ini memberikan harapan baru bagi Celtic untuk bersaing di Liga Champions. 

Dengan pengalaman yang di dapat dan mentalitas yang terbangun, tim ini bisa kembali mengincar bintang-bintang Liga Champions. “Kami akan terus berjuang dan memperbaiki performa,” tambah Rodgers, optimis akan masa depan timnya. 

Dengan hasil ini, Celtic menunjukkan bahwa mereka masih mampu bersaing dengan tim-tim elit Eropa. Meski Rodgers dan timnya masih memiliki tantangan di depan, keberhasilan menahan Atalanta menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapi apa pun yang datang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *