Diuji Musim Ini! Kesabaran David da Silva Diuji

0
Diuji Musim Ini! Kesabaran David da Silva Diuji

Diuji Musim Musim ini, Liga 1 2024/2025 bukan sekadar panggung bagi David da Silva, tapi juga ujian kesabaran. Striker tajam Persib Bandung itu harus menghadapi realitas pahit: lebih sering menepi ketimbang merobek jala lawan IDC88JOKER.

DDS, sapaan akrabnya, sejauh ini baru bermain dalam 15 laga dengan total 970 menit. Rinciannya, 10 kali starter dan 5 kali turun sebagai pengganti. Catatan golnya? Hanya enam. Jauh dari harapan seorang predator di lini depan.

Jika musim sebelumnya ia menjadi tumpuan, kali ini keadaannya berbeda. Cedera menjadi lawan terbesarnya, menahan laju langkahnya di tengah lapangan. Penantian panjang, perjuangan berat, dan kekecewaan yang tak bisa disembunyikan.

Cedera Awal yang Jadi Titik Balik

Panggung penderitaan David dimulai di pekan ke-2. Melawan Dewa United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, 19 Agustus 2024, langkahnya terhenti. Cedera membuatnya harus menepi dalam empat laga beruntun.

Ia sempat kembali pada pekan ke-7 saat Persib melawan Madura United di Stadion Gelora Bangkalan. Namun, hanya tiga menit di lapangan sebelum kembali harus absen di laga berikutnya melawan Persebaya Surabaya.

Sang predator yang biasa berlari bebas kini terpaksa duduk di pinggir lapangan, menunggu kesempatan berikutnya.

Diuji Musim Kembali ke Lapangan, Tapi Tak Sepenuhnya Fit

Harapan muncul saat DDS kembali merumput melawan Persik Kediri dan Semen Padang, meski hanya sebagai pemain pengganti. Di panggung Asia, saat Persib menjamu Port FC di AFC Champions League Two, ia justru absen lagi.

Kesempatan bermain di kompetisi Asia baru datang saat menghadapi Zhejiang FC. Itu pun ia baru turun di menit ke-79, menggantikan Dedi Kusnandar. Jelas, kondisinya belum benar-benar siap.

Tak hanya soal fisik, ritme permainan juga menjadi tantangan. Seorang striker membutuhkan kepercayaan diri dan kontinuitas. Namun, cedera yang berulang memaksanya harus terus beradaptasi.

Bangkit, Lalu Jatuh Lagi

Saat akhirnya bisa bermain sejak awal melawan PSS Sleman pada pekan ke-12, ada secercah harapan. Setelah itu, ia tampil reguler melawan Malut United, Barito Putera, Persita Tangerang, hingga Persis Solo. Seakan musimnya mulai kembali ke jalur yang benar.

Tapi harapan itu seketika runtuh. Cedera kembali menghantuinya. Ia absen saat Persib berhadapan dengan Arema FC dan PSM Makassar. Lagi-lagi, lawan yang sama—Dewa United—menjadi saksi kembalinya mimpi buruk itu di awal putaran kedua.

Di saat Persib membutuhkan ketajamannya untuk bersaing di papan atas, DDS justru lebih sering absen. Ini bukan hanya pukulan bagi tim, tetapi juga bagi dirinya sendiri. Seorang striker hidup dari gol, dan tanpa menit bermain yang cukup, sulit baginya untuk kembali ke performa terbaik.

Diuji Musim Asa di Sisa Musim

Namun, seorang pejuang tak akan menyerah. David da Silva kembali bermain saat Persib melawat ke markas PSIS Semarang dan bertarung di laga panas kontra Persija Jakarta. Meski belum mencapai performa terbaiknya, kehadirannya di lapangan membawa angin segar bagi Maung Bandung.

Musim ini memang penuh cobaan. Tapi seorang predator tak akan tinggal diam selamanya. Jika tubuhnya mengizinkan, jika tekadnya tak luntur, David da Silva masih bisa menutup musim ini dengan gemilang.

Yang jadi pertanyaan, mampukah ia kembali menemukan ketajamannya dalam sisa musim ini? Ataukah cedera akan kembali menghantui dan memupus harapannya? Semua ada di tangannya, di pundaknya, dan di setiap langkah yang ia ambil di lapangan hijau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *